8 Nov 2011

Surabaya, Menangis Semalam

     Semalam suntuk hujan turun tanpa henti. Entah duka apa yang menghampiri Surabaya sampai ia "menangis semalam". Kampus ITS yang notabennya berasal dari daerah rawa-rawa, pagi ini kembali ke bentuk asalnya. Hamparan rumput di lapangan tertutup genangan air hujan, berubah menjadi danau-danau kecil yang dihuni komunitas hewan air <baca : yuyu, ikan, dll>. Hawa dingin berpadu dengan gemuruh suara hujan menjadi simponi indah yang menemaniku mengerjakan tugas akhir (TA euy,,,).
     Aku tersadar ketika jam menunjukkan pukul 10 malam, mulai ada rasa kantuk yang menghampiri pelupuk mataku. Kusempatkan menengok ke belakang gedung asrama melalui balkon kamar. Wuih,,, hujan kali ini benar-benar meninggalkan jejak nyata. Kubangan-kubangan kecil terbentuk di halaman belakang blok C, jalanan yang menghubungkan tiap blok di asrama tergenang air, empang penuh, langit sebelah timur hitam pekat dan tak terlepas tetesan air yang terus membasahi dedaunan. Sebelum beranjak tidur, aku pergi ke kamar mandi. Lebih kaget lagi melihat jalan menuju kamar mandi banjir, ada air setinggi kira-kira 3 cm yang memenuhi daerah sekitar 5 meter. Ini hujan terparah dari sebelum-sebelumnya.
     Sebelum masuk kembali ke kamar mataku menangkap hamparan air yang memenuhi lapangan di depan blok A. Gak kebayang gimana heppinya mak-mak nyamuk mendapat area bertelur seluas itu. Sepertinya penghuni blok A musti siap-siap berperang melawan jutaan nyamuk pada malam-malam selanjutnya. Aku yakin genangan air itu tidak akan mengering hanya dalam waktu satu hari. Butuh beberapa hari untuk membuatnya benar-benar bersih dari genangan air.
     Singkat cerita, aku pergi kuliah keesokan harinya. Untung jadwal kuliahku jam sebelas, biasanya kalo lagi hujan gini jalanan keluar asrama juga banjir. Setidaknya ada waktu beberapa jam sampai air itu surut. Jam setengah sebelas aku berangkat kuliah. Sempet niat mau pake sepatu lama aja buat kuliah hari ini, tapi saking girangnya punya sepatu baru kuputuskan untuk tetap memakai yang baru <hoho>. Diluar perkiraan, jalanan eluar asrama tetap banjir. Aku berdiri di ujung genangan air sekitar satu menit sampai aku memutuskan mengambil jalan memutar. Lumayan, boros lima menit dari waktu seharusnya.
     ,,,,, kenapa yah aku nulis gak jelas gini, terus hikmahnya apa? 
     Karena aku bingung bikin ending cerita, tak cukupkan sampai di sini saja yah. Anggap tulisan ini sekedar info kalau tanggal 8 Nopember 2011, tepatnya malam hari, Surabaya menumpahkan air matanya dengan sangat deras. Hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar