25 Jan 2016

Keseimbangan


Hidup diciptakan dengan keseimbangan. Seseorang dikatakan sukses ketika ada orang lain yang gagal, si kaya ada karena keberadaan si miskin, ada yang cantik karena ada yang jelek. Maka sebenarnya sifat-sifat semacam itu sangat relatif. Tidak ada batasan pasti dimana seseorang dikatakan memiliki sifat tertentu, penilaian lahir karena suatu perbandingan.

Maka, pada dasarnya kepercayaan diri bisa ditumbuhkan dengan menata mindset. Dimana kita dengan bebas membuat tolok ukur sifat tertentu. Orang boleh saja melihat kita sebagai orang yang gagal, tapi kita bebas menilai apakah kita benar-benar gagal atau justru ada keberhasilan yang tak kasat mata? Orang boleh saja mengatakan kita miskin, bodoh, jelek, tapi kita selalu bisa mencari pembelaan atas tuduhan itu. Mari kita lihat suatu kasus berikut.

20 Jan 2016

Semua akan Indah pada Akhirnya (2)


Melanjutkan tulisanku sebelumnya tentang bagaimana rencana Allah begitu indah. Hikmah yang terungkap tiga tahun setelah sebuah kegagalan mencapai mimpi. Kali ini aku akan melanjutkan cerita itu, dimana hikmah yang sama terjadi di balik tertundanya sebuah mimpi.

Sebagai penerima beasiswa Departemen Agama, aku dibebaskan dari segala bentuk biaya pendidikan ditambah dengan biaya hidup yang cukup besar dibanding beasiswa lainnnya. Bukan hanya itu, kami juga dibebaskan meminta dana kegiatan yang diadakan oleh organisasi penenrima beasiswa Depag. Setahun sekali, kami diberangkatkan ke berbagai daerah untuk melaksanakan pengabdian sekaligus bertemu dengan penerima beasiswa Depag dari seluruh Indonesia. Hari-hari menjadi mahasiswa begitu menyenangkan. Aku bisa belajar dengan tenang tanpa dibebani tanggungjawab finansial sebagaimana teman-temanku yang lain. Tapi itu semua tidak gratis. Kami memiliki kewajiban untuk melakukan pengabdian di pesantren asal selama kurun waktu tiga tahun setelah lulus S1.

18 Jan 2016

Semua akan Indah pada Akhirnya (1)


Selalu, kehidupan dipenuhi misteri yang hanya diketahui Sang Pencipta. Maka tidak selayaknya seorang manusia mengutuk takdir yang terjadi pada dirinya hanya karena tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Yah, banyak yang mengatakan selalu ada hikmah dalam setiap kejadian. Dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi, yang menetapkan setiap takdir manusia. Dialah penulis skenario terbaik bagi hambaNya. Maka kewajiban kitalah sebagai hamba untuk percaya akan ketetapanNya.

Beberapa kali aku menyesali takdir yang terjadi dalam hidupku. Ketika mimpiku ditenggelamkan dalam kondisi yang tak bisa kuhindari. Aku jatuh, kecewa, meski masih berusaha sekuat tenaga meyakini bahwa akan ada pagi setelah malam, ada terang setelah gelap, ada kemudahan bersama kesulitan. Dan benar, Allah dengan kuasaNya membalas tiap airmata yang kuteteskan, mengijabah tiap doa yang kupanjatkan. Skenario indah menghampiriku dengan anggun dan menyibak keresahan dalam hati.