Tulisan ini sebenarnya untuk pustaka Kamil, tapi karena nggak terbit-terbit, tak apalah ditulis disini... meski modelnya curhat, semoga ada hikmah yang bisa diambil..
Dimanapun, sedikit banyak urusan uang selalu sensitif. Apalagi jika kita ditarget untuk mencari uang dengan jumlah tertentu, bukan untuk dinikmati sendiri tapi untuk orang banyak. Maka keikhlasan adalah benih yang harus selalu disiram agar tumbuh dan berkembang. Well, inilah departemen kami, Fundraising (FR), departemen yang memiliki tujuan utama menyediakan supporting dana untuk keberlangsungan kegiatan KAMIL. Kalau kau ingin belajar tentang kerjakeras, kesabaran, kegigihan, konsistensi, menejemen waktu, dan beragam tempaan mental disinilah tempatnya. Berbeda dengan departemen lain yang umumnya memiliki kesibukan terjadwal, yakni menjelang dilaksanakannya suatu proker, maka departemen FR memiliki kesibukan rutin, namun insidental. Bekerja dibelakang layar, nampak santai dan ceria, tapi jangan ditanya bagaimana mereka mengeja tiap detik dengan kepala penuh tanya, “target apa kabar?”, “usaha apa lagi ya?”, “tagihan? Pesanan?”. Maka, kebersamaan, keceriaan, dan kepedulian menjadi faktor mutlak yang harus ada di departemen ini. Menjadi embun yang menyejukkan tatkala fisik, pikiran dan hati mulai lelah. Ah, andai saja Allah tidak memilihkan pejuang-pejuang tangguh untuk mengusung amanah ini, mungkin departemen FR hanya tinggal nama. Ceilee..
Diawal kepengurusan,
departemen FR beranggotakan delapan orang, dengan komposisi tiga ikhwan dan lima
akhwat. Rapat pertama diadakan di sekretariat KAMIL dihadiri oleh seluruh
anggota FR. Agenda perkenalan dan pembentukan proker berjalan santai, diselingi
gurauan-gurauan yang masih garing. Maklum baru kenal. Disitulah gebrakan besar
diberikan oleh ketua departemen FR. Berkaca pada kepengurusan sebelumya yang
meraih keuntungan usaha kurang lebih empat jutaan, dia memutuskan untuk
menargetkan keuntungan sepuluh juta di kepengurusan periode ini. Kami bengong,
semangat yang masih tinggi berperang melawan rasionalitas. Toh, pada akhirnya
kami tetap sepakat. Dan dengan semangat 2016, detik itu juga perjuangan
dimulai.
Personil FR jaman awal-awal, masih kurus n item-item |
Sedikit demi sedikit,
karakter asli masing-masing anggota tersingkap. Entah bagaimana departemen itu
didominasi individu-individu yang aktif, ceria, humoris, dan pekerja keras. Pun
saat beberapa kali mendapat tambahan personil hingga mencapai tigabelas
anggota, departemen FR dikenal sebagai departemen yang kompak dan rame. Jika
ada grup WA yang tak pernah sepi dari obrolan, maka itulah FR. Jika ada
departemen yang tiap rapatnya hampir tidak ada anggota yang absen, maka itulah
FR. Jika dalam suatu acara, yang anggotanya paling banyak hadir, maka itulah
FR. Yah, kekompakan itulah yang nantinya akan sangat diperlukan dalam
melaksanakan semua program kerja FR. Begitu juga keceriaan yang selalu mampu
memompa kembali semangat juang FR.
Penyambutan anggota baru, fullteam |
Kompak bukan berarti
tanpa masalah. Kekompakan itu kadang justru membuat kami terlalu terikat satu
sama lain. Sehingga saat ada satu saja anggota yang menghilang, yang lain ikut
kehilangan semangat. Masih ingat di tengah kepengurusan, ada satu anggota
ikhwan yang harus pergi selama beberapa bulan karena amanah pekerjaan. Dan itu
menjadi bulan-bulan yang cukup berat bagi kami. Disamping karena pelaksanaan
proker yang menuntut tenaga ikhwan lebih banyak, juga karena kedekatan
emosional di FR yang semakin tumbuh. Kita seperti teman, sahabat, dan lebih
dari itu, keluarga.
Pada kepengurusan KAMIL
Pascasarjana 2016-2017 ini, departemen FR mengusung beberapa program kerja yang
semuanya terkait langsung dengan kewirausahaan. Total ada sembilan program
kerja yang diusung oleh tigabelas anggota departemen. Meskipun demikian, pada
pelaksanaannya, banyak aktifitas wirausaha lain yang kemudian dilaksanakan demi
mengejar target pendapatan sepuluh juta. Satu persatu, kami akan ceritakan
bagaimana program kerja tersebut berjalan, apa tantangan-tantangannya, lengkap
dengan bumbu suka duka yang terekam dalam jejaknya.
The
first one, proker yang menjadi legenda dalam sejarah
ke-FR-an, K-Pulse. Sederhana, menyediakan
layanan isi pulsa telepon, paket data, dan token listrik. Namun ternyata pelaksanaan
tidak sesederhana definisinya. Usaha ini menuntut adanya kecepatan respon,
ketelitian, keberanian dan kesabaran. Bayangkan ketika kita sedang dalam
kondisi genting, butuh menghubungi seseorang namun ternyata pulsa telepon
sedang kosong. Atau ketika malam tiba, hari mulai gelap, dan saat menekan
tombol saklar, lampu tidak menyala, token listrik habis. Apa yang kita lakukan?
Yah, secepat mungkin mendapatkan injek pulsa agar masalah terselesaikan. Maka
menjadi penanggungjawab K-Pulsa diharuskan memiliki kesigapan saat ada
pelanggan yang memesan pulsa. Masalahnya si PJ adalah mahasiswa yang juga
memiliki kesibukan akademik yang tidak kalah penting dengan urusan amanah FR.
Jadi bukan hal aneh lagi jika disela-sela jam kuliah, saat semua mata menatap kedepan,
fokus mendengarkan pelajaran, ada jari-jari yang justru dengan sigap memainkan
keyboard HP. Memindahkan sekian rupiah saldo pulsa ke nomer tertentu. Atau
berhenti sejenak dari aktifitas praktikum, memalingkan muka dari layar laptop
berisi laporan tugas, menghentikan sendokan nasi saat makan, menghentikan
langkah tiba-tiba saat berjalan, bahkan terbangun dari tidur karena dering
pesanan pulsa. Semua itu menjadi penghias hari-hari sang PJ selama hampir satu
tahun kepengurusan.
Belum selesai dengan
itu semua, masalah lain timbul saat saldo sudah kosong tapi tidak ada uang di
kantong. Yah, hal paling menarik dari usaha ini adalah mengusahakan uang pulsa
kembali tepat waktu agar ketersediaan saldo selalu terjaga. Menjadi anggota FR,
kita harus benar-benar siap menghadapi perubahan kesan teman-teman saat
bertemu. Yang awalnya menyalami kita dengan hangat dan senyum terkembang,
mungkin akan bertambah dengan gumaman seperti, “Lihat kamu jadi ingat hutang
pulsa.” Lebih parah lagi ada yang salah tingkah saat kita sapa, padahal kita
benar-benar hanya ingin menyapa tanpa ada hubungan apapun dengan urusan pulsa.
Selanjutnya adalah Jaket KAMIL. Proker ini menjadi agenda
rutin yang dilakukan tiap tahun. Selain sebagai salah satu sumber dana juga
sebagai wadah terciptanya identitas keKAMILan bagi para anggota. Tantangan
terbesar proker ini adalah menemukan konveksi terbaik dari segi kualitas dan harga,
serta ketepatan waktu. Mengingat sasaran proker ini adalah mahasiswa yang
memiliki sumber dana terbatas, apalagi mahasiswa Pascasarjana yang mulai pandai
membuat prioritas. Pada awalnya, cukup sulit meminta anggota KAMIL untuk
membeli jaket di periode ini. Sebab, sebagian sudah membeli jaket yang dijual
dari periode sebelumnya. Sebagian yang lain memilih untuk tidak memesan dengan
alasan sudah memiliki banyak jaket organisasi dari jenjang pendidikan
sebelumnya. Namun, dengan publikasi yang intens dan penekanan di departemen
masing-masing didapatkan pemesan hampir 80 orang di akhir kepengurusan.
Desain jaket Kamil |
Masalah justru timbul
dari pihak konveksi. Aduuh, kalau ingat drama jaket ini rasanya enggan
berhubungan lagi dengan konveksi manapun. Hahaha. Konveksi yang kami dapatkan
memang memberikan harga yang relatif murah. Tapi ketepatan waktu begitu
diabaikan. Entah berapa kali kami bolak balik mendesak pihak konveksi
menyelesaikan pesanan jaket yang selalu dibalas dengan sebuah janji palsu
(ahayy..). Di penghujung kesabaran kami, akhirnya jaket berhasil diselesaikan.
Meski ternyata ukurannya kebesaran dan terdapat kekurangan di beberapa bagian
tapi secara keseluruhan kualitas jaket cukup baik.
The
next proker adalah K-Graduation
Gift. Sesuai namanya, usaha ini bergerak dibidang penyedian aneka gift untuk even kelulusan. Mulai dari
Selempang, mug wisuda, boneka wisuda, hingga bunga. Amanah di proker ini lebih
santai sebab pesanan terpusat pada waktu-waktu menjelang kelulusan. Hanya saja,
setiap produk menuntut pengerjaan manual, sehingga sangat menyita waktu ketika
pesanan sedang menumpuk. Selempang misalnya, butuh ketelatenan untuk membentuk
huruf-huruf mini dari kain flanel yang kemudian disusun rapi di selembar kain
velvet. Pembuatan bunga yang memaksa kami menyulam satu demi satu kelopak bunga
mawar dan menyatukannya dengan batang kawat. Packaging boneka polos yang harus
tampil cantik sebagai kado istimewa, atau desain mug yang begitu beragam dari
para customer. Semua itu dikerjakan
manual oleh anggota FR. Terbayang kan bagaimana repotnya saat semua pesanan itu
menumpuk dan harus diselesaikan secepatnya. Maka, ada hari-hari dimana kami
menghabiskan sepanjang waktu mengurus semua pesanan itu. Bahkan pernah begadang
mengerjakan pesanan hingga jam empat dini hari dan masih harus lanjut lagi
hingga siang. Badan lelah, tangan yang melepuh terkena tetesan lem panas,
digangguin terus sama mamang boneka adalah bagian dari fase hidup yang akan
kami kenang.
Boneka dan selempang wisuda |
Bunga wisuda |
Kamil
Merchandise, awalnya kami ingin membuat souvenir
yang mengandung identitas KAMIL berupa mug, gantungan kunci, stiker, dan
sebagainya. Seiring berjalannya waktu, ternyata produk semacam itu kurang
diminati pasar. Sehingga kami akhirnya fokus pada pembuatan mug, pin, dan
gantungan kunci dengan desain sesuai pesanan. Tantangan proker ini adalah
keterbatasan desainer. Terlebih jika pemesan meminta desain yang sedikit rumit
dengan waktu pengerjaan singkat. Meski sederhana, proker ini memberikan income yang sangat signifikan di usaha
FR. Sebuah harga yang pantas bagi para desainer yang rela menyingkirkan sejenak
tugas kuliah mereka dan berkutat dengan photoshop dan corel. Juga bagi anggota
lain yang berlari-lari diantara jam kuliah untuk mengambil pesanan dari
percetakan dan mengantar kepada pelanggan.
Salah satu contoh mug Kamil |
K-Kios,
another simple product yang cukup
signifikan. Meski seringkali menuai kritikan usaha ini berjalan lancar.
Menyediakan aneka snack yang diletakkan di sekretariat KAMIL dengan sistem
kantin kejujuran. Dari awal dijalankan, proker ini sering mengundang komentar
pelanggan. Yang katanya harga mahal lah, yang mengandung banyak msg lah, jangan
jajan ini, jangan jajan itulah.. meski akhirnya mereka tetap membelinya.
Hahaha.. Pada kenyataannya harga sudah disesuaikan dengan harga pasaran dan
masalah msg, ah... dimana kita dapati jajanan kering di pasaran yang bebas dari
msg. Nah, penanggungjawab dari proker ini harus memiliki kesabaran tinggi,
mendengarkan tiap masukan dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi
harapan konsumen. Dan yang terpenting, pandai-pandai memilih toko yang bersih.
Lemari FR berisikan snack dengan sistem kantin kejujuran |
Dulu, di awal sekali
kami pernah mendapat bonus saat membuka kardus salah satu snack. Beberapa kecoa
berlompatan yang membuat kami sontak menjerit. Hahahha.. sejak saat itu kami
pindah toko. Lebih terjaga, lebih murah, meski lebih jauh dan penataannya
membuat kami sesekali harus merangkak di papan tingkat untuk mencari barang
yang dibeli.
Akhwat
Zone dan Moslem
Wear, sepasang proker ini melayani aneka kebutuhan yang berhubungan dengan
fashion, baik pria maupun wanita. Beberapa produk yang dijual adalah hijab,
bros, pakaian, mukenah dan lain-lain. Sebagian dijual dengan sistem PO atau
kerjasama sebagai reseller. Yang menarik dari program kerja ini adalah saat
kami membuka stand di CFD Dago. Kami memiliki pelanggan seorang ibu-ibu yang
beberapa kali membeli mukenah kami dengan sistem semi barter. Jadi ceritanya,
ibu-ibu itu adalah seorang penjual kue basah. Beliau mau membeli mukenah kami
dengan syarat kami juga membeli kue basahnya. Lucunya, beliau menawar mukenah
kami dengan harga murah sementara kami harus membeli kue beliau dengan harga
relatif mahal. Tapi kami justru mengiyakan saja, asal laku. Meski kami sedikit
menyesal toh kejadian itu berulang lagi saat kami membuka stand kedua kalinya
di CFD. Hahahaha..
Open stand di CFD |
UBer
KAMIL, untuk membantu pemasaran kami membuat akun
instagram dan Facebook. Kata UBer KAMIL diambil dari motto departemen kami,
Usaha Berkah Rezeki Melimpah. UBer sendiri merupakan singkatan dari Usaha
Berkah yang kami harapkan senantiasa mengiringi usaha kami. Karena baru rilis,
cukup sulit untuk mencari follower akun tersebut. Meski banyak permintaan
pertemanan yang kami ajukan kepada orang-orang yang kami kenal, tidak banyak
yang bersedia mengkonfirmasi. Yah, wajar lah, saat ini orang-orang semakin
selektif memilih pertemanan di media sosial.
Delegasi
Seminar Entrepreneurship, awalnya kami bermaksud untuk
menyelenggarakan seminar kewirausahaan. Namun, dalam musyawarah kerja
diputuskan bahwa semua jenis pelatihan pengembangan diri diambil alih
departemen Akpro dan PPSDM. Maka sebagai gantinya kami diamanahi untuk
mengikuti berbagai seminar entrepreneurship untuk meningkatkan kualitas diri di
bidang wirausaha. Proker ini sebenarnya mudah saja, tapi seringkali waktu
seminar berbenturan dengan aktifitas yang lain sehingga sampai akhir
kepengurusan hanya beberapa pelatihan saja yang bisa diikuti.
Bersama pemateri saat seminar entrepreneurship yang diadakan SBM ITB |
Nah, itu tadi sembilan
proker departemen FR yang berjalan selama setahun kepengurusan. Disamping program-program
diatas, kami juga berinisiatif untuk menjalankan beberapa usaha lain
diantaranya : menjadi reseller rok celana, wardah, goodie bag, pempek, beras
jagung, open donasi dan menggelar Garage
Sale. Menjalankan usaha ini juga susah-susah gampang, namanya usaha selalu
beresiko. Ada produk yang bersifat PO yang sampai hari ini tidak juga diambil
pemesannya dan belum dibayar. Ada juga produk yang sengaja kami beli dan
sebagian belum laku terjual. Belum lagi berkali-kali diPHP calon pembeli,
menerima kalimat-klaimat pedas dan ejekan. Ah, rasanya semua pengusaha pernah
mengalami hal ini. Jadi tak perlu kecil hati.
Foto bersama setelah garage sale di pasar minggu gasibu |
Ada kalanya kami merasa
lelah dan kehilangan motivasi. Terlebih jika berbenturan dengan masalah
akademik. Ketika deadline tugas menumpuk, sementara aktifitas di FR tak bisa
dihentikan. Saat itu rasanya ingin menghilang saja. Pernah suatu saat, ketika
semua anggota berada di titik jenuhnya, FR benar-benar vakum. Grup WA yang
biasanya selalu ramai mendadak hening. Berminggu-minggu rapat rutin hari Selasa
ditinggalkan. Interaksi antar anggota berkurang drastis. Jika tak sengaja
bertemu, maka senyum getir yang tampak. Namun tetap saja, tanggungjawab harus
tetap berjalan. Meski mungkin kadar keikhlasan berkurang. Dan Allah menjawab
semua itu dengan berbagai kemudahan akademik yang tidak kami sangka.
Banyak hal-hal sulit
yang kami alami, tapi semua itu tidak ada apa-apanya dibanding pengalaman dan
pelajaran berharga yang kami dapatkan selama beramanah di departemen FR.
Dukungan yang luar biasa juga diberikan oleh segenap pengurus dan alumni KAMIL
serta teman-teman yang kami kenal. Dan yang terpenting kekompakan yang
ditunjukkan oleh semua anggota FR, seakan mengikis semua lelah. Berganti
senyuman yang tersungging indah di tiap perjalanan juang. Mengubah
Fundraising menjadi ‘Fun’Draising.
Jika
lelah adalah jawab dari usaha, mungkin ada pamrih yang tersembunyi. Tapi jika
senyum terkembang saat berjuang, semoga ikhlas yang menyertai.
2 komentar:
aku baca ini lagi di 2019 loh mbak... kok kangen mbak mil yaaa :D
inceeesss... miss you too...
Posting Komentar