3 Okt 2017

[Pustaka Kamil] Fundraising apa 'Fun'Draising?



Tulisan ini sebenarnya untuk pustaka Kamil, tapi karena nggak terbit-terbit, tak apalah ditulis disini... meski modelnya curhat, semoga ada hikmah yang bisa diambil.. 

Dimanapun, sedikit banyak urusan uang selalu sensitif. Apalagi jika kita ditarget untuk mencari uang dengan jumlah tertentu, bukan untuk dinikmati sendiri tapi untuk orang banyak. Maka keikhlasan adalah benih yang harus selalu disiram agar tumbuh dan berkembang. Well, inilah departemen kami, Fundraising (FR), departemen yang memiliki tujuan utama menyediakan supporting dana untuk keberlangsungan kegiatan KAMIL. Kalau kau ingin belajar tentang kerjakeras, kesabaran, kegigihan, konsistensi, menejemen waktu, dan beragam tempaan mental disinilah tempatnya. Berbeda dengan departemen lain yang umumnya memiliki kesibukan terjadwal, yakni menjelang dilaksanakannya suatu proker, maka departemen FR memiliki kesibukan rutin, namun insidental. Bekerja dibelakang layar, nampak santai dan ceria, tapi jangan ditanya bagaimana mereka mengeja tiap detik dengan kepala penuh tanya, “target apa kabar?”, “usaha apa lagi ya?”, “tagihan? Pesanan?”. Maka, kebersamaan, keceriaan, dan kepedulian menjadi faktor mutlak yang harus ada di departemen ini. Menjadi embun yang menyejukkan tatkala fisik, pikiran dan hati mulai lelah. Ah, andai saja Allah tidak memilihkan pejuang-pejuang tangguh untuk mengusung amanah ini, mungkin departemen FR hanya tinggal nama. Ceilee..


Diawal kepengurusan, departemen FR beranggotakan delapan orang, dengan komposisi tiga ikhwan dan lima akhwat. Rapat pertama diadakan di sekretariat KAMIL dihadiri oleh seluruh anggota FR. Agenda perkenalan dan pembentukan proker berjalan santai, diselingi gurauan-gurauan yang masih garing. Maklum baru kenal. Disitulah gebrakan besar diberikan oleh ketua departemen FR. Berkaca pada kepengurusan sebelumya yang meraih keuntungan usaha kurang lebih empat jutaan, dia memutuskan untuk menargetkan keuntungan sepuluh juta di kepengurusan periode ini. Kami bengong, semangat yang masih tinggi berperang melawan rasionalitas. Toh, pada akhirnya kami tetap sepakat. Dan dengan semangat 2016, detik itu juga perjuangan dimulai.

Personil FR jaman awal-awal, masih kurus n item-item

Sedikit demi sedikit, karakter asli masing-masing anggota tersingkap. Entah bagaimana departemen itu didominasi individu-individu yang aktif, ceria, humoris, dan pekerja keras. Pun saat beberapa kali mendapat tambahan personil hingga mencapai tigabelas anggota, departemen FR dikenal sebagai departemen yang kompak dan rame. Jika ada grup WA yang tak pernah sepi dari obrolan, maka itulah FR. Jika ada departemen yang tiap rapatnya hampir tidak ada anggota yang absen, maka itulah FR. Jika dalam suatu acara, yang anggotanya paling banyak hadir, maka itulah FR. Yah, kekompakan itulah yang nantinya akan sangat diperlukan dalam melaksanakan semua program kerja FR. Begitu juga keceriaan yang selalu mampu memompa kembali semangat juang FR.

Penyambutan anggota baru, fullteam

Kompak bukan berarti tanpa masalah. Kekompakan itu kadang justru membuat kami terlalu terikat satu sama lain. Sehingga saat ada satu saja anggota yang menghilang, yang lain ikut kehilangan semangat. Masih ingat di tengah kepengurusan, ada satu anggota ikhwan yang harus pergi selama beberapa bulan karena amanah pekerjaan. Dan itu menjadi bulan-bulan yang cukup berat bagi kami. Disamping karena pelaksanaan proker yang menuntut tenaga ikhwan lebih banyak, juga karena kedekatan emosional di FR yang semakin tumbuh. Kita seperti teman, sahabat, dan lebih dari itu, keluarga.

Pada kepengurusan KAMIL Pascasarjana 2016-2017 ini, departemen FR mengusung beberapa program kerja yang semuanya terkait langsung dengan kewirausahaan. Total ada sembilan program kerja yang diusung oleh tigabelas anggota departemen. Meskipun demikian, pada pelaksanaannya, banyak aktifitas wirausaha lain yang kemudian dilaksanakan demi mengejar target pendapatan sepuluh juta. Satu persatu, kami akan ceritakan bagaimana program kerja tersebut berjalan, apa tantangan-tantangannya, lengkap dengan bumbu suka duka yang terekam dalam jejaknya.

The first one, proker yang menjadi legenda dalam sejarah ke-FR-an, K-Pulse. Sederhana, menyediakan layanan isi pulsa telepon, paket data, dan token listrik. Namun ternyata pelaksanaan tidak sesederhana definisinya. Usaha ini menuntut adanya kecepatan respon, ketelitian, keberanian dan kesabaran. Bayangkan ketika kita sedang dalam kondisi genting, butuh menghubungi seseorang namun ternyata pulsa telepon sedang kosong. Atau ketika malam tiba, hari mulai gelap, dan saat menekan tombol saklar, lampu tidak menyala, token listrik habis. Apa yang kita lakukan? Yah, secepat mungkin mendapatkan injek pulsa agar masalah terselesaikan. Maka menjadi penanggungjawab K-Pulsa diharuskan memiliki kesigapan saat ada pelanggan yang memesan pulsa. Masalahnya si PJ adalah mahasiswa yang juga memiliki kesibukan akademik yang tidak kalah penting dengan urusan amanah FR. Jadi bukan hal aneh lagi jika disela-sela jam kuliah, saat semua mata menatap kedepan, fokus mendengarkan pelajaran, ada jari-jari yang justru dengan sigap memainkan keyboard HP. Memindahkan sekian rupiah saldo pulsa ke nomer tertentu. Atau berhenti sejenak dari aktifitas praktikum, memalingkan muka dari layar laptop berisi laporan tugas, menghentikan sendokan nasi saat makan, menghentikan langkah tiba-tiba saat berjalan, bahkan terbangun dari tidur karena dering pesanan pulsa. Semua itu menjadi penghias hari-hari sang PJ selama hampir satu tahun kepengurusan.

Belum selesai dengan itu semua, masalah lain timbul saat saldo sudah kosong tapi tidak ada uang di kantong. Yah, hal paling menarik dari usaha ini adalah mengusahakan uang pulsa kembali tepat waktu agar ketersediaan saldo selalu terjaga. Menjadi anggota FR, kita harus benar-benar siap menghadapi perubahan kesan teman-teman saat bertemu. Yang awalnya menyalami kita dengan hangat dan senyum terkembang, mungkin akan bertambah dengan gumaman seperti, “Lihat kamu jadi ingat hutang pulsa.” Lebih parah lagi ada yang salah tingkah saat kita sapa, padahal kita benar-benar hanya ingin menyapa tanpa ada hubungan apapun dengan urusan pulsa.

Selanjutnya adalah Jaket KAMIL. Proker ini menjadi agenda rutin yang dilakukan tiap tahun. Selain sebagai salah satu sumber dana juga sebagai wadah terciptanya identitas keKAMILan bagi para anggota. Tantangan terbesar proker ini adalah menemukan konveksi terbaik dari segi kualitas dan harga, serta ketepatan waktu. Mengingat sasaran proker ini adalah mahasiswa yang memiliki sumber dana terbatas, apalagi mahasiswa Pascasarjana yang mulai pandai membuat prioritas. Pada awalnya, cukup sulit meminta anggota KAMIL untuk membeli jaket di periode ini. Sebab, sebagian sudah membeli jaket yang dijual dari periode sebelumnya. Sebagian yang lain memilih untuk tidak memesan dengan alasan sudah memiliki banyak jaket organisasi dari jenjang pendidikan sebelumnya. Namun, dengan publikasi yang intens dan penekanan di departemen masing-masing didapatkan pemesan hampir 80 orang di akhir kepengurusan.

Desain jaket Kamil

Masalah justru timbul dari pihak konveksi. Aduuh, kalau ingat drama jaket ini rasanya enggan berhubungan lagi dengan konveksi manapun. Hahaha. Konveksi yang kami dapatkan memang memberikan harga yang relatif murah. Tapi ketepatan waktu begitu diabaikan. Entah berapa kali kami bolak balik mendesak pihak konveksi menyelesaikan pesanan jaket yang selalu dibalas dengan sebuah janji palsu (ahayy..). Di penghujung kesabaran kami, akhirnya jaket berhasil diselesaikan. Meski ternyata ukurannya kebesaran dan terdapat kekurangan di beberapa bagian tapi secara keseluruhan kualitas jaket cukup baik. 

The next proker adalah K-Graduation Gift. Sesuai namanya, usaha ini bergerak dibidang penyedian aneka gift untuk even kelulusan. Mulai dari Selempang, mug wisuda, boneka wisuda, hingga bunga. Amanah di proker ini lebih santai sebab pesanan terpusat pada waktu-waktu menjelang kelulusan. Hanya saja, setiap produk menuntut pengerjaan manual, sehingga sangat menyita waktu ketika pesanan sedang menumpuk. Selempang misalnya, butuh ketelatenan untuk membentuk huruf-huruf mini dari kain flanel yang kemudian disusun rapi di selembar kain velvet. Pembuatan bunga yang memaksa kami menyulam satu demi satu kelopak bunga mawar dan menyatukannya dengan batang kawat. Packaging boneka polos yang harus tampil cantik sebagai kado istimewa, atau desain mug yang begitu beragam dari para customer. Semua itu dikerjakan manual oleh anggota FR. Terbayang kan bagaimana repotnya saat semua pesanan itu menumpuk dan harus diselesaikan secepatnya. Maka, ada hari-hari dimana kami menghabiskan sepanjang waktu mengurus semua pesanan itu. Bahkan pernah begadang mengerjakan pesanan hingga jam empat dini hari dan masih harus lanjut lagi hingga siang. Badan lelah, tangan yang melepuh terkena tetesan lem panas, digangguin terus sama mamang boneka adalah bagian dari fase hidup yang akan kami kenang.

Boneka dan selempang wisuda

Bunga wisuda

Kamil Merchandise, awalnya kami ingin membuat souvenir yang mengandung identitas KAMIL berupa mug, gantungan kunci, stiker, dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu, ternyata produk semacam itu kurang diminati pasar. Sehingga kami akhirnya fokus pada pembuatan mug, pin, dan gantungan kunci dengan desain sesuai pesanan. Tantangan proker ini adalah keterbatasan desainer. Terlebih jika pemesan meminta desain yang sedikit rumit dengan waktu pengerjaan singkat. Meski sederhana, proker ini memberikan income yang sangat signifikan di usaha FR. Sebuah harga yang pantas bagi para desainer yang rela menyingkirkan sejenak tugas kuliah mereka dan berkutat dengan photoshop dan corel. Juga bagi anggota lain yang berlari-lari diantara jam kuliah untuk mengambil pesanan dari percetakan dan mengantar kepada pelanggan.

Salah satu contoh mug Kamil

K-Kios, another simple product yang cukup signifikan. Meski seringkali menuai kritikan usaha ini berjalan lancar. Menyediakan aneka snack yang diletakkan di sekretariat KAMIL dengan sistem kantin kejujuran. Dari awal dijalankan, proker ini sering mengundang komentar pelanggan. Yang katanya harga mahal lah, yang mengandung banyak msg lah, jangan jajan ini, jangan jajan itulah.. meski akhirnya mereka tetap membelinya. Hahaha.. Pada kenyataannya harga sudah disesuaikan dengan harga pasaran dan masalah msg, ah... dimana kita dapati jajanan kering di pasaran yang bebas dari msg. Nah, penanggungjawab dari proker ini harus memiliki kesabaran tinggi, mendengarkan tiap masukan dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi harapan konsumen. Dan yang terpenting, pandai-pandai memilih toko yang bersih.

Lemari FR berisikan snack dengan sistem kantin kejujuran

Dulu, di awal sekali kami pernah mendapat bonus saat membuka kardus salah satu snack. Beberapa kecoa berlompatan yang membuat kami sontak menjerit. Hahahha.. sejak saat itu kami pindah toko. Lebih terjaga, lebih murah, meski lebih jauh dan penataannya membuat kami sesekali harus merangkak di papan tingkat untuk mencari barang yang dibeli.

Akhwat Zone dan Moslem Wear, sepasang proker ini melayani aneka kebutuhan yang berhubungan dengan fashion, baik pria maupun wanita. Beberapa produk yang dijual adalah hijab, bros, pakaian, mukenah dan lain-lain. Sebagian dijual dengan sistem PO atau kerjasama sebagai reseller. Yang menarik dari program kerja ini adalah saat kami membuka stand di CFD Dago. Kami memiliki pelanggan seorang ibu-ibu yang beberapa kali membeli mukenah kami dengan sistem semi barter. Jadi ceritanya, ibu-ibu itu adalah seorang penjual kue basah. Beliau mau membeli mukenah kami dengan syarat kami juga membeli kue basahnya. Lucunya, beliau menawar mukenah kami dengan harga murah sementara kami harus membeli kue beliau dengan harga relatif mahal. Tapi kami justru mengiyakan saja, asal laku. Meski kami sedikit menyesal toh kejadian itu berulang lagi saat kami membuka stand kedua kalinya di CFD. Hahahaha..

Open stand di CFD

UBer KAMIL, untuk membantu pemasaran kami membuat akun instagram dan Facebook. Kata UBer KAMIL diambil dari motto departemen kami, Usaha Berkah Rezeki Melimpah. UBer sendiri merupakan singkatan dari Usaha Berkah yang kami harapkan senantiasa mengiringi usaha kami. Karena baru rilis, cukup sulit untuk mencari follower akun tersebut. Meski banyak permintaan pertemanan yang kami ajukan kepada orang-orang yang kami kenal, tidak banyak yang bersedia mengkonfirmasi. Yah, wajar lah, saat ini orang-orang semakin selektif memilih pertemanan di media sosial.

Delegasi Seminar Entrepreneurship, awalnya kami bermaksud untuk menyelenggarakan seminar kewirausahaan. Namun, dalam musyawarah kerja diputuskan bahwa semua jenis pelatihan pengembangan diri diambil alih departemen Akpro dan PPSDM. Maka sebagai gantinya kami diamanahi untuk mengikuti berbagai seminar entrepreneurship untuk meningkatkan kualitas diri di bidang wirausaha. Proker ini sebenarnya mudah saja, tapi seringkali waktu seminar berbenturan dengan aktifitas yang lain sehingga sampai akhir kepengurusan hanya beberapa pelatihan saja yang bisa diikuti.

Bersama pemateri saat seminar entrepreneurship yang diadakan SBM ITB

Nah, itu tadi sembilan proker departemen FR yang berjalan selama setahun kepengurusan. Disamping program-program diatas, kami juga berinisiatif untuk menjalankan beberapa usaha lain diantaranya : menjadi reseller rok celana, wardah, goodie bag, pempek, beras jagung, open donasi dan menggelar Garage Sale. Menjalankan usaha ini juga susah-susah gampang, namanya usaha selalu beresiko. Ada produk yang bersifat PO yang sampai hari ini tidak juga diambil pemesannya dan belum dibayar. Ada juga produk yang sengaja kami beli dan sebagian belum laku terjual. Belum lagi berkali-kali diPHP calon pembeli, menerima kalimat-klaimat pedas dan ejekan. Ah, rasanya semua pengusaha pernah mengalami hal ini. Jadi tak perlu kecil hati.

Foto bersama setelah garage sale di pasar minggu gasibu

Ada kalanya kami merasa lelah dan kehilangan motivasi. Terlebih jika berbenturan dengan masalah akademik. Ketika deadline tugas menumpuk, sementara aktifitas di FR tak bisa dihentikan. Saat itu rasanya ingin menghilang saja. Pernah suatu saat, ketika semua anggota berada di titik jenuhnya, FR benar-benar vakum. Grup WA yang biasanya selalu ramai mendadak hening. Berminggu-minggu rapat rutin hari Selasa ditinggalkan. Interaksi antar anggota berkurang drastis. Jika tak sengaja bertemu, maka senyum getir yang tampak. Namun tetap saja, tanggungjawab harus tetap berjalan. Meski mungkin kadar keikhlasan berkurang. Dan Allah menjawab semua itu dengan berbagai kemudahan akademik yang tidak kami sangka.

Banyak hal-hal sulit yang kami alami, tapi semua itu tidak ada apa-apanya dibanding pengalaman dan pelajaran berharga yang kami dapatkan selama beramanah di departemen FR. Dukungan yang luar biasa juga diberikan oleh segenap pengurus dan alumni KAMIL serta teman-teman yang kami kenal. Dan yang terpenting kekompakan yang ditunjukkan oleh semua anggota FR, seakan mengikis semua lelah. Berganti senyuman yang tersungging indah di tiap perjalanan juang. Mengubah Fundraising menjadi ‘Fun’Draising.

Jika lelah adalah jawab dari usaha, mungkin ada pamrih yang tersembunyi. Tapi jika senyum terkembang saat berjuang, semoga ikhlas yang menyertai.

2 komentar:

ziquidh mengatakan...

aku baca ini lagi di 2019 loh mbak... kok kangen mbak mil yaaa :D

Nashrul Millah mengatakan...

inceeesss... miss you too...

Posting Komentar