16 Jul 2018

About Happiness


Pagi tadi saya merenung sesaat tentang bagaimana kita mendapatkan kebahagiaan. Sebabnya sederhana. Saya punya teman yang sukses dalam berbagai bidang, tapi toh ternyata tidak semua dari mereka bisa bahagia. Kita mungkin pernah melihat teman yang sukses dalam karirnya, urusannya serba mudah, dalam benak kita pasti dia sangat bahagia. Tapi nyatanya hal itu tidak selalu benar. Di sisi lain, ada orang yang hidupnya sederhana, bahkan cenderung susah, mereka juga tidak bahagia, bisa saja. Lalu sebenarnya hidup macam apa yang bisa bikin bahagia? hidup enak sedih, hidup sederhana sedih...

Pada akhirnya saya menemukan jawabannya, tentu saja ini adalah pendapat pribadi saya. Kebahagiaan pada dasarnya tidak ditentukan oleh faktor-faktor eksternal seperti karir gemilang, materi berlimpah, pasangan yang setia, dan berbagai ukuran kebahagiaan duniawi lainnya. Bahagia itu datang dari diri kita sendiri. Bagaimana kita mau menyikapi segala kelebihan dan kekurangan kita. Bagaimana kita selalu berfikir positif dan optimis, senantiasa bersyukur dan bersabar, mudah memaafkan, rendah hati.



Bahagia adalah tentang bagaimana kita memposisikan hati kita dalam kondisi sehat. Terjauh dari berbagai prasangka dan sifat-sifat negatif. Dalam kondisi sederhana, kita masih selalu bisa menemukan kebahagiaan. Dengan kesederhanaan kita terhindar dari komunitas-komunitas borju yang senantiasa bersaing dalam materi, kita juga terhindar dari pandangan miring dan iri hati dari orang lain. Hidup kita akan lebih damai. Sebaliknya, hidup berkecukupan akan memudahkan kita memenuhi kebutuhan hidup,nggak perlu pusing dengan berbagai tanggungan. Status sosial juga meningkat, maka kita akan lebih dianggap. Jika kita punya keinginan untuk mengajak orang kepada kebaikan, mereka akan lebih mudah mengikuti. Ya karena itu, tidak bisa dipungkiri kecukupan materi meningkatkan status sosial di masyarakat.

Ini berlaku juga dalam hal pasangan hidup (kenapa topik ini dijadikan contoh? karena penulis lagi galau.. wkwk). Setiap tahapan hidup kita punya sisi positif dan negatif. Jombloers yang terkenal paling galau dan sering terbully sebenarnya tidak semenyedihkan itu. Memang sih, punya seseorang yang mendampingi itu lebih nyaman, kita bisa saling berbagi, saling menyayangi, dan berbagai romansa sepasang kekasih yang lain. Tapi percayalah ada hal-hal negatif yang dirasakan mereka yang sudah berpasangan. Mereka tidak sebebas dulu, sebab kini mereka tidak bisa hanya memikirkan 'aku', tapi 'kita'. Mau hang out bareng teman susah, mau ikut ini itu gak bisa seeenaknya. Belum lagi jika ada ketidakcocokkan sifat dengan pasangan atau keluarga pasangan. So, nggak perlu terlalu terbebani jika belum bertemu pasangan hidup. Nikmati sajaaa... yang mau ngejar karir boleh, mau banyak-banyak main silahkan, mau aktif disana-sini bebas... well, you have your own life, enjoy it!!

Bagaimanapun hidup kita, selalu ada celah untuk bahagia. Tinggal kamu mau menata hati dan pikiran agar tetap positif. Keep smile, keep happy!!! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar