26 Jul 2017

Jarak




Jarak. Kalau dipikir-pikir dalam sebuah hubungan jarak tak selalu berarti negatif. Terkadang kita butuh jarak untuk menumbuhkan rasa-rasa yang tersembunyi saat kita terlalu sering bersama. Bagaimana rindu akan tumbuh jika tiap saat kita bertemu. Seperti kata orang, kita seringkali baru sadar sesuatu itu berarti saat kita sudah kehilangan.

Jarak juga bisa menjadi tabir akan keburukan seseorang. Intensitas pertemuan yang rendah memungkinkan seseorang untuk hanya melihat hal-hal baik pada orang lain. Sebab, hal-hal buruk seringkali baru tampak saat kita berinteraksi dengan seseorang dalam waktu lama. Saya merasakannya sendiri. Ada beberapa orang yang kurang klop dengan saya saat kami berada di instansi yang sama. Banyak sekali hal-hal yang tidak saya sukai darinya. Bisa jadi ini karena hati saya yang kotor. Sehingga cederung memandang negatif seseorang. Tapi intinya ada saja yang membuat kami bercekcok dan berujung pada ketidakharmonisan hubungan kami. Hingga akhirnya suatu saat saya harus keluar dari instansi tersebut. Lama tak berjumpa membuat saya sedikit demi sedikit melupakan hal-hal yang saya pandang negatif tentangnya. Mungkin begitu juga dengannya. Sehingga saat kami kemudian terlibat komunikasi lewat media sosial, kami cenderung bersahabat.


Pengalaman lain saya rasakan pada salah satu teman. Kebetulan kami aktif di organisasi yang sama. Tidak heran interaksi kami tergolong cukup intens. Disamping itu, persamaan karakter yang cenderung suka bercanda dan puitis membuat kami sering terlibat obrolan. Membahas hal-hal yang tidak penting hingga candaan-candaan terkait hati. Begitulah, awalnya saya hanya merasa nyaman setiap kali mengobrol dengannya. Hingga suatu hari dia menghilang dengan tiba-tiba. Tanpa kabar dan berita. Saat itulah saya baru merasa kehilangan seseorang. Seorang teman yang dulu selalu membuat hari-hari saya berwarna. Teman yang beberapa kali membantu saya bangkit saat jatuh. Yah, jarak menyadarkan saya akan pentingnya seorang teman.

Menulis ini, saya sendiri sedang berjarak berkilo-kilo jauhnya dari keluarga. Membuat saya tersadar betapa ketika saya di rumah segala hal menjadi lebih mudah. Ada ibu, bapak, dan saudara-saudara saya yang selalu membantu dan menemani. Jarak ini menyadarkan saya betapa begitu banyak wujud kasih sayang mereka yang diberikan pada saya. Jarak ini juga yang membuat saya berfikir, bahwa jarak tak selamanya negatif. Sebab sejauh apapun fisik kita berjarak, tak berarti apapun jika hati kita senantiasa dekat.

Aku tak akan lagi takut dengan jarak, kawan... Sebab aku yakin, doa-doa kita yang berpendar di langit akan mewujud tali kasih yang mendekatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar