9 Nov 2016



Lihat, lihat senyum ceria itu... seakan tidak ada beban. Seakan bukan berarti benar-benar tidak ada beban kan. Yah, karena setiap orang selalu punya pilihan bagaimana menghadapi kesulitan hidup yang dipikulnya. Mau frustasi sampai gak bisa ngapa-ngapain atau kalem-kalem saja dengan tetap berusaha menyelesaikan masalahnya.

Perkenalan dulu, itu.. kumpulan manusia berjaket merah yang terdiri dari 9 laki-laki dan 9 perempuan adalah Badan Pengurus Harian salah satu organisasi yang tengah saya geluti. Mereka, sejauh yang saya kenal, memang tergolong orang-orang ceria meski ada juga yang menyimpan jiwa melankolis, introvert, pendiam nan kalem dan beberapa sifat aksesoris lainnya. Jadi, wajar sekali jika ekspresi bahagia semacam itu tetap muncul meski disela kesibukan dan amanah yang luar biasa.


Memang benar. Kemudahan atau kesulitan, keberuntungan atau kemalangan adalah takdir yang tak bisa dielakkan. Tapi, menghadapi semua itu dengan bahagia atau sedih berlarut-larut adalah pilihan. Dan saya akui mereka, sahabat-sahabat saya tersebut, adalah orang-orang hebat yang begitu pandai menata hati. Amanah sebagai punggawa di organisasi mahasiswa pascasarjana terbesar di sebuah kampus terkemuka bukan hal mudah. Belum lagi ditambah harus membagi waktu dengan dunia perkuliahan yang teramat berat. Maka jangan heran, jika sesekali mereka menghilang ditelan beban praktikum, atau berenang diantara paper-paper.

Sibuk dengan dunia perkuliahan bukan berarti mereka lalai menjalankan amanah. Sebagai pimpinan departemen mereka dituntut memiliki semangat dan keaktifan di atas rata-rata. Mereka harus tetap bekerja ketika anggota-anggota yang lain terpaksa vakum, mereka harus tetap semangat meski yang lain loyo. Yah, konsekuensi atas amanah yang sudah disanggupi di awal tahun 2016.

Pertemuan rutin dua pekanan seakan mencadi charger semangat bagi kami. Dimana kami bisa menumpahkan semua beban dan masalah yang dihadapi di departemen masing-masing, meminta masukan dari teman-teman yang lain, dan mendapat motivasi serta dorongan yang menguatkan langkah kaki kami. Termasuk menghadapi tekanan dari berbagai pihak, bahkan dari pihak eksternal.

Yah, saya akui masing-masing dari kami bukanlah orang yang kuat. Tapi dengan bersatunya kami, maka kami ibarat tiap bagian puzzle yang saling melengkapi.. Semoga ukhuwah ini tetap terjaga. Tetap kuat sahabat-sahabatku...

Miel, D'Smart Dimples

Tidak ada komentar:

Posting Komentar