Jarak. Kalau dipikir-pikir dalam sebuah hubungan
jarak tak selalu berarti negatif. Terkadang kita butuh jarak untuk menumbuhkan
rasa-rasa yang tersembunyi saat kita terlalu sering bersama. Bagaimana rindu
akan tumbuh jika tiap saat kita bertemu. Seperti kata orang, kita seringkali
baru sadar sesuatu itu berarti saat kita sudah kehilangan.
Jarak juga bisa menjadi tabir akan keburukan
seseorang. Intensitas pertemuan yang rendah memungkinkan seseorang untuk hanya
melihat hal-hal baik pada orang lain. Sebab, hal-hal buruk seringkali baru
tampak saat kita berinteraksi dengan seseorang dalam waktu lama. Saya
merasakannya sendiri. Ada beberapa orang yang kurang klop dengan saya saat kami
berada di instansi yang sama. Banyak sekali hal-hal yang tidak saya sukai darinya.
Bisa jadi ini karena hati saya yang kotor. Sehingga cederung memandang negatif
seseorang. Tapi intinya ada saja yang membuat kami bercekcok dan berujung pada
ketidakharmonisan hubungan kami. Hingga akhirnya suatu saat saya harus keluar
dari instansi tersebut. Lama tak berjumpa membuat saya sedikit demi sedikit
melupakan hal-hal yang saya pandang negatif tentangnya. Mungkin begitu juga
dengannya. Sehingga saat kami kemudian terlibat komunikasi lewat media sosial,
kami cenderung bersahabat.