Mungkin orang akan heran mengapa gadis seperti Mawar bisa terpesona pada seorang Office Boy. Dia sarjana dari salah satu Universitas Negeri terkemuka. Dan dia datang kesini untuk mengikuti program persiapan kuliah ke luar negeri. Mimpi yang ia idamkan sejak di bangku SMP. Seharusnya ia akan menghabiskan sepanjang hari untuk menekuri ejaan Bahasa Inggris jika saja ia tidak terpikat pada sosok OB yang mencuri sebagian menitnya untuk berangan-angan. Bukan Mawar jika dia berani dengan terus terang menunjukkan perasannya. Dia terlalu malu, malu pada kekasih hatinya, malu pada Tuhannya. Tekadnya sudah bulat, tidak akan menjalin hubungan spesial kecuali dengan suaminya nanti.
Bayu, entah apa dia menyadari perasaan gadis itu. Mawar juga tidak berharap dia tahu, atau dia akan malu. Biarlah Tuhan yang menjawab rasa hatinya. Mawar akan menunggu,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar